Friday, 18 Apr 2025

Kerusuhan Konser Metallica 1993: Antusiasme dan Kekacauan dalam Sejarah Musik Rock Indonesia

3 minutes reading
Friday, 29 Nov 2024 03:52 0 27 Redaksi

Musik, Smart24Musik.com – Kedatangan musisi dan penyanyi internasional ke Indonesia untuk menghibur penggemar kini menjadi hal yang biasa. Namun, situasinya sangat berbeda pada tahun 1990-an. Pada masa itu, ketertarikan terhadap grup musik luar negeri sangat tinggi, termasuk saat Metallica menggelar konser di Jakarta pada tahun 1993.

Metallica menjadi idola di kalangan penggemar musik rock dan metal di tanah air. Namun, kedatangan para anggota band—James Hetfield (vokal, gitar), Kirk Hammett (gitar), dan Lars Ulrich (drum)—ternyata diwarnai dengan insiden kericuhan yang cukup serius.

Berdasarkan berbagai sumber, konser Metallica berlangsung selama dua hari, yaitu pada 10 dan 11 April 1993 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang memiliki kapasitas maksimal sekitar 12 ribu penonton. Konser ini merupakan bagian dari tur dunia mereka yang bertajuk Nowhere Else To Roam Tour.

Menurut informasi dari metallica.com, selama dua hari konser, mereka membawakan 18 lagu dengan urutan yang sama. Konser dibuka dengan lagu “Enter Sandman” dan ditutup dengan “One” sebagai encore keempat.

Namun, meski penampilan Metallica di atas panggung berjalan sukses, suasana di sekitar dan di luar stadion sangatlah kacau. Dua penonton yang hadir merasakan langsung situasi yang tidak terkendali tersebut.

Bimo Sulaksono, seorang drummer sekaligus pendiri grup Juliet Project, mengungkapkan bahwa keadaan di area panggung pada hari pertama sangat berantakan. Saat itu, ia sedang membangun karir musiknya bersama grup Netral. Bimo menyebutkan bahwa penonton berdesakan hingga melebihi kapasitas. “Hari pertama itu benar-benar kacau. Banyak orang yang menerobos masuk, dan saya bersama teman-teman musisi terpaksa minggir dan duduk di sisi panggung dekat Lars Ulrich,” kenangnya.

Selain di dalam area konser, Bimo juga menyaksikan kekacauan di luar stadion. “Di luar, ada bus yang dikira ditumpangi Metallica, sampai dihadang dan digoyang-goyang oleh kerumunan,” tuturnya.

Kekacauan hari pertama konser Metallica juga meluas ke luar lokasi. Seorang penonton bernama Aji mengingat bahwa beberapa fasilitas umum dan kendaraan menjadi sasaran kerusuhan. “Saya tidak mampu menyaksikan konser hingga akhir. Banyak orang tanpa tiket yang menerobos masuk, dan petugas keamanan sepertinya tidak cukup banyak. Saat pulang, saya melihat kerusuhan lebih parah di luar stadion,” ujarnya.

Aji menceritakan bahwa ia melihat toko-toko dijarah, mobil dibakar, dan jalanan dirusak. “Hampir saja terjebak dalam kerusuhan ketika mau pulang. Saya putar arah melalui Radio Dalam untuk menghindari kerumunan,” tambahnya.

Kerusuhan pada konser Metallica di hari pertama tersebut menyebabkan banyak orang terluka, dengan estimasi antara 50 hingga 100 orang mengalami cedera ringan hingga berat. Pada hari kedua, pengamanan diperketat dengan tambahan personel. Meskipun situasi lebih terkendali, tetap ada beberapa orang yang mengalami luka akibat insiden tersebut.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan ini. Menurut laporan media, pihak kepolisian berhasil menangkap sekitar 88 orang yang terlibat dalam kerusuhan, seperti yang disampaikan oleh AM Hendro Priyono, Pangdam Jakarta Raya pada saat itu. ( wan wan )

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

Recent Comments

No comments to show.
LAINNYA