Smart24musik.com – Grup musik legendaris asal Inggris, The Beatles, kembali menarik perhatian publik dengan dua nominasi di ajang Grammy, hampir lima dekade setelah mereka resmi bubar. Lagu terakhir mereka, “Now and Then”, yang direvitalisasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun lalu, kini menjadi salah satu calon peraih penghargaan di Grammy Awards 2025.
Lagu ini telah masuk dalam kategori Record of the Year, bersaing dengan sejumlah artis terkenal saat ini seperti Beyoncé, Charli XCX, Billie Eilish, dan Taylor Swift. Selain itu, “Now and Then” juga dinominasikan di kategori Best Rock Performance, di mana ia akan berkompetisi dengan band-band ikonis seperti Green Day, Pearl Jam, dan The Black Keys.
“Now and Then” awalnya direkam oleh John Lennon sebagai sebuah demo di akhir tahun 1970-an, sebelum kepergiannya. Pada tahun 1990-an, rekaman ini, bersama dengan lagu-lagu lainnya seperti “Free As A Bird” dan “Real Love”, diberikan kepada Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison untuk proyek The Beatles Anthology. Namun, proses produksi untuk “Now and Then” terhambat karena teknologi pada saat itu tidak dapat memisahkan vokal dan piano Lennon dengan kualitas yang memadai.
Seiring dengan perkembangan teknologi, lagu ini akhirnya dapat dirilis. Di tahun 2021, sutradara Peter Jackson dan tim audio-nya mengembangkan metode yang memanfaatkan AI untuk memisahkan trek vokal dan instrumen.
Berkat inovasi ini, Paul McCartney dan Ringo Starr dapat melanjutkan proses pengerjaan lagu tersebut, yang kemudian dirilis pada November 2023. Meskipun AI berperan penting dalam restorasi lagu, “Now and Then” tetap memenuhi kriteria Grammy yang mengharuskan karya tersebut dihasilkan oleh kreator manusia.
Grammy mengizinkan nominasi untuk karya yang melibatkan AI, asalkan ada kontrol utama dari kreator manusia. Dengan demikian, “Now and Then” memenuhi syarat seleksi Grammy, meskipun proses pemulihannya bergantung pada teknologi AI.
Keberhasilan “Now and Then” dalam meraih nominasi di Grammy menunjukkan perkembangan peran AI dalam industri musik. Teknologi ini memungkinkan kolaborasi yang memperluas batasan kreativitas, membawa karya Lennon yang sebelumnya sulit diwujudkan ke dalam format yang lebih baik.
Nominasi “Now and Then” menambah dimensi menarik dalam ajang tersebut, karena lagu yang berasal dari era 1970-an kini bersaing dengan karya-karya modern seperti “Texas Hold ‘Em” dari Beyoncé. Fenomena ini menunjukkan bahwa The Beatles tetap relevan dan dapat beradaptasi dengan generasi baru.
Dengan hadirnya “Now and Then”, Grammy tahun ini menjadi saksi kembalinya suara klasik dari The Beatles, menghidupkan kembali nuansa era 1960-an dan 70-an dalam panggung penghargaan musik paling bergengsi. Para penggemar dan pencinta musik di seluruh dunia pun menantikan penampilan The Beatles di Grammy Awards 2025, yang akan diadakan pada Minggu, 2 Februari 2025, di California, AS.
( wan wan )
No Comments